MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang memberikan semangat, arah, dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,
terarah dan bertahan lama.
motivasi
• Dalam pengajaran, motivasi aspek yang sangat penting,
komponen utama dari prinsip
psikologi learned center.
• proses pemberi semangat, arah dan kegigihan perilaku
• Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy,
terarah dan tahan lama
• Ceritakan kisah anda yang menunjukkan motivasi tinggi
Contoh kisah motivasi adalah Genius Albert
Einstein, mulai bercakap pada waktu umurnya 4 tahun!
Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah
Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.
Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah
Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.
Motivasi murid dikelas berkaitan dengan alasan di balik perilaku murid dan
sejauh mana perilaku mereka diberi semangat, punya arah dan dipertahankan
dalam jangka lama. Jika murid tidak menyelesaikan tugas karena bosan, maka dia
kekurangan motivasi.
PERSPEKTIF MOTIVASI
Perspektif motivasi terbagi atas empat bagian diantaranya ialah
•Behavioral
•humanistik
•kognitif
•sosial
- Perspektif
Behavioral
Perspektif Behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai
kunci dalam menentukan motivasi murid. Motivasi murid sebagai konsekuensi dari
intensif eksternal. Intensif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif
yang dapat memotivasi perilaku murid. Intensif dapat menambah minat atau
kesenangan pada pelajaran dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat
dan dapat menjauhkan dari perilaku tidak tepat. Bentuk Intensif yang di berikan
guru berupa nilai yang baik, tanda bintang, pujian atau penghargaan
- Perspektif
Humanistik
Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan
kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka, dan kualitas positif (
contohnya peka terhadap orang lain). Perspektif ini berkaitan dengan padangan
Abraham Maslow, Hirarki Kebutuhan, yang terdiri dari:
- Fisiologis
(kebutuhan fisik) : lapar, haus, tidur
- Keamanan
(safety) : bertahan hidup, seperti perlindungan dari perang dan kejahatan
- Cinta
dan rasa memiliki : Keamanan (security), kasih sayang, dan pertahanan dari
orang lain
- Harga
diri : menghadapi diri sendiri
- Aktualisasi
diri : realisasi potensi diri
- Perspektif
Kognitif
Menurut perspektif kognitif, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka.
Minat ini berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai
sesuatu, atribut mereka (persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalan,
terutama persepsi bahwa usaha adalah faktor penting dalam prestasi), dan
keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara
efektif. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan
tujuan, perencanaan, dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.
Perspektif kognitif bertentangan dengan perspektif behaviorisme,
berpendapat bahwa tekanan eksternal tidak perlu dilebih-lebihkan. Murid meraih
prestasi tinggi bukan karena kebutuhan biologis tetapi karena mempunyai
motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif
Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W White
(1959), yang mengusulkan konsep motivasi kompetensi, yakni ide bahwa
orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan merka secara efektif, menguasai
dunia merekadan memproses informasi secara efektif.
- Perspektif
Sosial
Kebutuhan afiliasi atas keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan
orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukkan, pemulihan hubungan
personal yang hangat dan akrab.
Kebutuhan afilasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan
waktu bersama teman, ketertarikan dengan orang tua, dan keinginan untuk
menjalin hubungan positif dengan guru. Murid yang mempunyai hubungan yang penuh
perhatian dan supportif biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan lebih
senang bersekolah.
Salah satu faktor
terpenting dalam motivasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai
apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak
0 komentar:
Posting Komentar